Anda boleh setuju atau tidak,tapi jika ditanya tentang definisi dari waktu,Saya akan menjawab bahwa waktu itu hanya akan berarti untuk seseorang yang memperbandingkannya.Kenapa begitu?.Menurut Saya,alasan seseorang ingin mengetahui waktu adalah karena dia merasa disaat dia melihat waktu kala itu,berarti keadaan yang dia rasakan mengalami sesuatu hal berbeda daripada sedetik,semenit,sejam,atau sesaat sebelum dia mengetahui jam berapakah saat keadaan berkesan itu terjadi.Sehingga keadaan yang berbeda itu pun dapat diperbandingkan.Perlu ditekankan,bahwa kejadian apapun pasti berkaitan erat tentang waktu.Sejarah pun tercatat dengan catatan waktunya tersendiri,walaupun ada beberapa kejadian pada sejarah yang tidak secara detail disebutkan waktu terjadinya melainkan hanya kisaran waktunya saja.Tapi tetap saja,'kapan' selalu membuntuti 'apa'.
Ketika seseorang merasa dia lebih baik tetap berada di masa lampau,sedetik yang lalu,semenit yang lalu,sehari yang lalu,setahun yang lalu.Itu karena dia telah melakukan perbandingan akan hidupnya disaat ini dengan masa lampau.Tapi sangatlah bodoh rasanya jika kita berlaku demikian,hingga kita tak berbuat maksimal untuk hidup kita sekarang dengan hanya berdoa pada Tuhan untuk dikembalikan ke masa lalu.Maka makin sia-sia dan menyesal saja kita karena telah membuang-buang waktu yang terus berlari.Sederhananya,dengan berlaku demikian,kita jelas takkan kembali ke masa lalu,dan kesempatan-kesempatan emas yang hadir di saat sekarang malah terbuang percuma karena kita begitu sibuk berharap untuk mempunyai mesin waktu.
Maksimalkanlah setiap detik dalam hidupmu,lalu serahkan semuanya pada Allah SWT yang mengatur hasilnya.Maka sulit untuk Penyesalan hadir setelahnya.