Termasuk ayat makkiyah. 42 ayat. 4 segmen. Segmen 1: 1-16.tentang teguran terhadap nabi.nabi maksum,terjaga dari dosa,namun beliau juga punya pandangan2 yg manusiawi. Nabi sedang dalam pertemuan dgn para pembesar arab quraisy.datang kepada beliau,seorang buta yang meminta pengajaran kepada nabi.namun nabi lebih memilih menjaga perhatian para pembesar quraisy daripada melayani sang buta tadi.maka turunlah teguran Allah. Jangan mengkastakan orang.tingkatan manusia yg paling baik dinilai dari ketaqwaannya kpd Allah. Allah hanya sekali memakai kalimat "sekali-kali jangan" dan itu ditujukan lgsg kpd Nabi.tapi Allah tdk memakai nama Muhammad tuk kata sapa,tapi memakai kata "diA" ,"diA bermuka masam". Rasulullah tidak diperkenankan mempersoalkan status sosial dalam dakwah. Hakikat teguran Allah terhadap rosul:-mengokohkan da'wah Segmen 2: 17-23.perbaikan solusi terhadap orang kafir. Mengobati keingkaran manusia terhadap Allah dgn mengingatkan kembali manusia,dr apa mereka diciptakan Segmen 3:24-32.Allah menjabarkan tentang nikmat nelimpahruah yg sudah dihamparkan di bumi. Segmen 4:33-42 Allah mengingatkan manusia tentang keadaan mereka pada hari Akhir.
Minggu, 16 Desember 2012
Selasa, 27 November 2012
Layanan dan Middleware (telematika),serta teknologi wireless
Layanan-layanan yang terdapat pada telematika adalah :
1. Layanan Informatika di Bidang Informasi
Pada hakikatnya, penggunaan telematika dan aliran informasi harus berjalan sinkron dan penggunaanya harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Salah satu fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yaitu melalui internet dan telefon. Ada baiknya bila fasilitas publik untuk mendapatkan informasi terus dikembangkan, seperti warnet dan wartel. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
2. Layanan Keamanan
layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakanan keamananinformasi dan data. layanan terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan auditin.
layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak seharusnya. dengan kata lain layanan ini sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang.
kelebihan dari layanan ini adalah dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
contoh layanan keamanan yaitu:
a. navigation assistant
b. weather,stock information
c. entertainment and M-commerce.
d. penggunaan Firewall dan Antivirus
3. Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness
adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
b. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4. Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
layanan perbaikan sumber adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. layanan ini juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
- Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.
- On Line Transaction Processing (OLTP), merupakan perkembangan awal dari koneksi antar remote database. Pertama kali ditemukan tahun 1969 oleh seorang engineer di Ford, kemudian diadopsi oleh IBM hingga kini dikenal sebagai proses OLTP. DIGITAL ACMS merupakan contoh lainnya yang sukses pada tahun 70-an dan 80-an. UNIX OLTP lainnya seperti: Encina, Tuxedo pada era 80-an, serta DIGITAL CICS untuk UNIX yang memperkenalkan konsep dowsizing ke pasar.
- Remote Procedure Call (RPC), menyediakan fasilitas jaringan secara transparan. Open Network Computing (ONC) merupakan prototipe pertama yang diperkenalkan awal tahun 70-an. Sun unggul dalam hal ini dengan mengeluarkan suatu standar untuk koneksi ke internet. Distributed Computing Environment (DCE) yang dikeluarkan oleh Open Systems Foundation (OSF) menyediakan fungsi-fungsi ONC yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk sis administrasinya.
- Menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau overloaded
- Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke ujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat
- Sama seperti sistem messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi
Pada intinya jaringan wireless ini memiliki prinsip dasar sama dengan jaringan konvensional yang menggunakan kabel bedanya terletak pada media pengantar datanya. Jika pada jaringan konvensional menggunakan kabel sebagai media pengantar data antar komputer, pada Jaringan Wireless proses penyampaian data dilakukan melalui udara dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
Sehubungan dengan luas nya dunia pengetahuan mengenai teknologi jaringan ini, maka penulis hanya membahas pada teknologi wireless yang digunakan pada tipe Wireless Local Area Network (WLAN).
Definisi
Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan perangkat elektronik yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komunikasi data dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone, dan HT.
Macam-macam type dari teknologi wireless antara lain :
- 1. Wireless Personal Area Network (WPAN), mewakili teknologi personal area network wireless seperti :
- Infra Red (IR). yaitu Sinar Infra Merah yang sebelum dipakai pada ponsel sebagai alat transmisi data, teknologi ini digunakan dalam Remote TV atau berbagai Remote lain-nya.
- Bluetooth Teknologi BlueTooth ini merupakan modifikasi dari Frekuensi Radio, berbeda dengan Infra Red yang menggunakan medium cahaya. BlueTooth ini merupakan teknologi wireless standard pada ponsel yang berfungsi untuk pertukaran data dari jarak dekat menggunakan frekuensi radio sebesar 2,4Ghz.
- 2. Wireless Wide Area Network (WWAN), WWAN meliputi teknologi dengan daerah jangkauan luas seperti selular 2G, 3G, 4G, Cellular Digital Packet Data (CDPD), Global System for Mobile Communications (GSM), dan CDMA.
Pembuat juga menggabungkan standar, dengan tujuan untuk menyediakan peralatan yang mampu mengirimkan banyak layanan. Perkembangan lain yang akan segera tersedia padalah sistem global untuk teknologi yang berdasar komunikasi bergerak (berdasar GSM) seperti General Packet Radio Service (GPRS), Local Multipoint Distribution Service (LMDS), Enhanced Data GSM Environment (EDGE), dan Universal Mobile Telecommunications Service (UMTS).
- 3. Wireless Local Area Network (WLAN), WLAN, mewakili local area network wireless, termasuk diantaranya adalah 802.11, HiperLAN, dan beberapa lainnya.
IEEE 802.11
IEEE 802.11 adalah standar yang diberikan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) untuk penggunaan jaringan wireless (Wireless Local Area Networks – WLAN)
Terdapat tiga varian terhadap standard atau protocol tersebut yaitu:
- 1. 802.11a
Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/ perusahaan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain.
Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
- 2. Standar 802.11b
Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).
- 3. Standar 802.11g
Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkat-perangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.
- 4. Standart 802.11n
Kemampuan lain teknologi MIMO adalah menyediakan Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM secara spasial multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer secara serentak dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO. SDM dapat meningkatkan throughput data seperti jumlah dari pemecahan stream data spatial yang ditingkatkan. Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik pada pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan rantai frekuensi radio yang terpisah dan analog-ke-digital converter untuk masing-masing antena MIMO yang merubah biaya pelaksanaan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-MIMO.
Saluran 40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n yang menggandakan lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY sebelumnya untuk mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan data PHY melebihi satu saluran 20 MHz. Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada pengetahuan yang tidak akan mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau sistem non-802.11 (seperti Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama.
Arsitektur coupling MIMO dengan saluran bandwidth yang lebih luas menawarkan peningkatan fisik transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz) dan 802.11g (2,4 GHz).
Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini :
Dari gambar dapat kita amati ilustrasi dari dua aplikasi wireless LAN.
- Infrastructure wireless LAN
- Ad hoc wireless LAN
Jenis-jenis Perangkat keras (Hardware) Wireless :
Wireless LAN (Wireless Local Area Network) pada dasarnya sama dengan jaringan Local Area Network yang biasa kita jumpai. Hanya saja, untuk menghubungkan antara node device antar client menggunakan media wireless, channel frekuensi serta SSID (Service Set Identifier) yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device. Komponen pada WLAN Untuk bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat komponen utama yang harus disediakan, yaitu :
- Access Point, Access Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringan yang dikembangkan milik sebuah korporasi pribadi. Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya untuk kemudian akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
- Wireless LAN Interface, Alat ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau Laptop. Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah dipasangkan (build in) pada saat pembeliannya. Namun interface ini pula bisa diperjual belikan secara bebas dipasaran dengan harga yang beragam. Disebut juga sebagai Wireless LAN Adaptor USB.
- Mobile/Desktop PC, Perangkat akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless LAN interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.
- 4. Antena External, digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit sendiri oleh client (user), misal : antena kaleng.
Perangkat lunak (software) yang lazim dan biasa digunakan untuk mengetahui/mencari sinyal/gelombang wifi selain yang ada dari driver perangkat keras itu sendiri yang telah terpasang pada sistem operasi antara lain adalah :
AP Locator, InSSIDer, NetStumbler, Airsnort, Easy Wifi Radar, MhotSpot, Advanced Hot Scanner, dan lain sebagainya.
Keuntungan & Kekurangan dari ”Wireless Fidelity (Wi-Fi)
Keuntungan Wireless (Wi-Fi) :
- Pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar WIFI.
- Jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100 feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.
- Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.
- Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.
- Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 – 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.
- Memungkinkan Local Area Network untuk di pasang tanpa kabel, hal ini juga sekaligus akan mampu mengurangi biaya untuk pemasangan dan perluasan jaringan. Selain itu juga Wi-Fi dapat dipasang di area yang tidak dapat di akses oleh kabel, seperti area outdoor.
- Wi-Fi merupakan pilihan jaringan yang sangat ekonomis karena harga paket ship Wi-Fi yang terus menurun.
- Produk Wi-Fi tersedia secara luas di pasaran.
- Wi-Fi adalah kumpulan standard global di mana klien Wi-Fi yang sama dapat bekerja di negara-negara yang berbeda di seluruh dunia.
- Protocol baru untuk kualitas pelayanan dan mekanisme untuk penghematan tenaga membuat Wi-Fi sangat cocok untuk alat yang bentuknya sangat kecil dan aplikasi yang latency-sensitif (contohnya : suara dan video).
- Network ini di design untuk punya symetric up and down speed.
Kekurangan Wireless (Wi-Fi) :
Jaringan Wi-Fi bukanlah produk yang tidak memiliki kelemahan. Paparan kelemahan disini adalah bila dibandingkan dengan jaringan kabel. Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan pada jenis enkripsi yang digunakan. Contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi adalah karena terlalu mudahnya membangun sebuah jaringan wireless. Karena Wi-Fi menggunakan teknologi tanpa kabel, maka pancarannya dapat diterima oleh setiap individu yang berada di dalam lingkungan penerimaan. Jika AP tidak dipasang dengan sempurna, ia akan menjadi ancaman untuk sistem komputer yang berada di dalam jaringan tersebut. Walaupun kecepatan Wi-Fi adalah 11Mbps, ia jarang bisa sampai ke tahap tersebut disebabkan oleh gangguan gelombang radio di kawasan sekitarnya.
Intinya, kelemahan Wi-Fi adalah :
- Untuk menggunakan WiFi kita harus ada di area yang dijangkau oleh WiFi atau istilahnya ‘hotspot’.
- Area jangkauan WiFi masih kecil, sinyalnya kurang bisa menembus tembok.
- Access Point lebih mudah disusupi virus.
- Pertukaran data gampang disadap.
- Penggunaan baterai relative lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penggunaan standar, sehingga menyebabkan baterai cepat lemah atau habis (mempersingkat daya tahan baterai) dan menyebabkan panas.
- Bentuk Wireless enkripsi standar yang paling terkemuka. Wired Equivalent Privacy atau di persingkat WEP, telah menunjukkan fakta bahwa ia dapat di hancurkan (dikacaukan sinyal atau frekuensinya) meskipun telah di konfirmasikan secara benar.
- Jaringan Wi-Fi bisa di monitor dan di gunakan untuk membaca dan menduplikasikan data (termasuk di dalamnya data-data pribadi) yang disalurkan melalui jaringan ketika tidak ada akses tertutup, seperti VPN. Jika tembok batas akses Wi-Fi tidak terproteksi secara kuat untuk sebatas pada pemakai intern, maka network Wi-Fi bisa di akses bebas ber-internet.
Kesimpulan dan penutup
Penggunaan teknologi jaringan berbasis wireless merupakan pilihan yang tepat saat ini. Hal ini disebabkan mulai bergesernya perilaku perusahaan dalam menjalankan bisnis mereka. Dengan portabilitas dan kompatibiltas yang di tawarkan oleh teknologi wireless tentunya merupakan pilihan yang sangat menarik. Namun di balik itu harus di pertimbangkan juga teknologi wireless apa yang tepat untuk di terapkan di perusahaan sehingga dapat benar-benar membantu bisnis perusahaan tersebut. Hal ini dapat di lihat dari perbedaan dari masing-masing standar wireless yang tersedia saat ini (802.11, 802.11a, 802.11b, 802.11g). Dilihat dari sisi keamanan, tentunya 802.11b sedikit lebih baik karena dapat menerapkan metode enkripsi dengan menggunakan protokol WEP di dalam jaringan tersebut. Kalau dilihat dari sisi tidak adanya gangguan/ noise tentunya teknologi 802.11a lebih unggul karena standar ini hanya menggunakan frekuensi 5 GHz dimana frekuensi ini tidak banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wirelees lainnya. Sehingga untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas , maka standar 802.11g muncul untuk menjembatani kelemahan pada standar 802.11a dan 802.11b.
sumber: http://panksgatsred.blogspot.com/2011/10/layanan-telematika.html
http://fachryzakya.blogspot.com/2011/01/middleware-telematika.html
http://hermanzacharias.wordpress.com/2012/04/19/teknologi-wireless/
Rabu, 31 Oktober 2012
Forgive for a gift
Manusia.kita adalah manusia (semoga anda setuju,haha *piss*),dimana Allah titipkan sifat khilaf, lupa, dan dosa atas diri masing-masing setiap insan. Disaat yang sama kita juga dibimbing oleh Nya melalui ayat-ayatNya untuk bisa mengendalikan sifat alami manusia. Betapa Allah sayang sekali kepada umat-Nya. Bahkan, kita terjelembab dalam dosa pun, Allah, dengan Al-Ghafur (Maha Pengampun)-Nya, mampu menghapus noda-noda yang kita buat sendiri.
Betapa beruntung kita, memilih Allah sebagai satu-satunya ilah, tempat kita bergantung akan segala hal. Namun akan lain ceritanya jika kita bersalah kepada sesama manusia. Butuh harga yang mahal agar kita bisa dimaafkan atas salah itu. Bukan uang dan harta yang dimaksud, karena banyak yang dengan mudah menolak suatu suguhan untuk memaafkan seseorang. Terkadang ada yang bertahan untuk tidak memaafkan seseorang, karena seseorang itu lupa hakikat manusia, tempat khilaf,lupa dan dosa.
Nyatanya,untuk jadi pemaaf butuh keberanian. Saat kita berhasil memaafkan si A,maka secara tidak langsung,kita memberi hak Allah untuk mengajarkn A agar tidak salah lagi,dan mengangkat derajat kita karena berani memaafkan.
Melalui tulisan ini, saya mengajak Anda untuk mudah memaafkan. Jangan terlalu lama terpenjara di dalam kurungan yang disebut 'Trauma'. Semua orang butuh kesempatan untuk lebih baik. Jangan tolak itikad baik orang yang ingin perbaiki status salahnya dimana kita.
SEMANGAT MEMAAFKAN!!!
BARAKALLAH!!!
Threats (ancaman) in SI
Ancaman sistem informasi adalah aksi yang terjadi dari dalam atau dari luar yang menyebabkn ketidakseimbangan sistem informasi. Ancaman sistem informasi timbul oleh 3 hal utama,yaitu :
1.ancaman alam
Yang termasuk dalam kategori ancaman alam adalah bencana alam yang mengganggu secara total sistem hingga lumpuh total.
2.ancaman manusia
Yang dikategorikan sebagai ancaman manusia adalah sebagai berikut : malicious code,social engineering,hacking,teroris dan lain-lain.
3.ancaman lingkungan
Yang dikategorikan sebagai ancaman lingkungan adalah tidak stabil nya supply listrik,polusi,suhu,bahan kimia,kebocoran ac dan hujan.
Kelemahan (vurnerability)
Cacat atau kelemahan dari suatu sistem yang mungkin timbul pada saat mendesain,menetapkan prosedur,mengimplementasikan maupun kelemahan atas sistem. Kontrol yang ada memicu tindakan pelanggaran oleh pelaku yang mencoba menyusup terhadap sistem tersebut.
Contoh cacat sistem adalah setting firewall yang membuka tel net sehingga dapat diakses dari luar,atau setting vpn.
Suatu pendekatan keamanan sistem informasi minimal dengan 3 pendekatan :
a.pendekatan preventif yabg sifatnya mencegah dari kemungkinan terjadinya ancaman dan kelemahan.
b.pendekatan detective yang sifatnya mendeteksi dari adanya penyusupan dan proses yang mengubah sistem dari keadaan normal ke abnormal.
c.pendekatan corrective yang sifatnya mengkoreksi.
Pengendalian keamanan sistem informasi.
Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi diantaranya :
1.kontrol administratif
2.kontrol pengembangan dan pemeliharaan sistem
3.kontrol operasi
4.proteksi fisik terhadap data pusat.
Untuk menjamin seluruh kerangka kontrol dilaksanakan sepenuhnya dalam organisasi berdasarkan prosedur yang jelas.
Contoh :
- Perekrutan pegawai secara hati-hati yang diikuti orientasi pembinaan dan pelatihan.
- Prosedur yang sifatnya formal dan standar pengoperasian disosialisasikan secara tegas
- Supervisi terhadap para pegawai
- Pemisahan tugas-tugas dalam pekerjaan dengan tujuan tidak satu orang pun dapat menguasai suatu proses yang lengkap.
Selasa, 30 Oktober 2012
Telematika,dulu kini dan nanti.
Sabtu, 27 Oktober 2012
Materi PSI-Pak Haryanto
Selasa, 31 Juli 2012
berteman,menyenangkan
Dari bicara saja, kita membutuhkan kehadiran seorang teman tidak untuk satu fungsi saja, bahkan lebih. (cont...)
Selasa, 03 April 2012
Konfigurasi Static Routing dan DHCP di Router Cisco
Mengenal Static Routing
Static Routing merupakan metode konfigurasi routing secara statis. Artinya, konfigurasi traffic paket data yang di-forward atau receive dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Berbeda dengan konfigurasi secara Dynamic Routing, yang mana lalu-lintas paket data diatur sedemikian rupa melalui protokol jaringan yang telah disediakan seperti IGP, EGP, RIP maupun OSPF. Keuntungan dari menggunakan Static Routing adalah kecepatan traffic yang lebih cepat daripada Dynamic Routing. Oleh karena itu Static Routing lebih cocok untuk diterapkan pada jaringan yang sederhana, seperti yang dibahas pada tutorial ini. Namun untuk jaringan yang lebih kompleks sangat disarankan (bahkan harus) menggunakan Dynamic Routing.
Mengenal DHCP (Dynamic Host Control Protocol)
DHCP merupakan sebuah protocol dalam jaringan yang digunakan untuk meng-assign IP address untuk masing-masing host yang terhubung dalam suatu jaringan tertentu. Apabila dalam suatu jaringan yang terdapat lebih dari 50 host, tentu sangat merepotkan bagi seorang network adminstrator untuk memberikan IP address secara manual ke tiap-tiap host. Oleh karena itu dengan adanya protocol DHCP akan sangat memudahkan kerja administrator. Namun untuk keperluan tutorial ini walaupun hanya ada 2 host di masing-masing network kita akan tetap membahas konfigurasi DHCP pada Router.
Mengenal Packet Tracer
Packet Tracer merupakan software untuk simulasi jaringan komputer yang dikeluarkan oleh perusahaan Cisco. Packet Tracer digunakan untuk mensimulasikan serta mendesain topologi jaringan berskala kecil maupun besar. Software ini banyak digunakan oleh para praktisi network guna mensimulasikan maupun mendesain sebuah jaringan. Apabila anda ingin praktek jaringan komputer tapi nggak punya network lab atau uang ratusan juta rupiah untuk beli perangkat? Software ini berguna sekali karena anda dapat praktek jaringan tanpa perlu membeli perangkat Cisco yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Software Packet Tracer dapat diambil di :
http://rapidshare.com/files/245154318/Packet_Tracer_5.1.rar
Setelah menjalankan Packet Tracer akan keluar tampilan sebagai berikut :
Pada bagian kiri bawah anda dapat memilih berbagai macam devices yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi network. Caranya tinggal klik klasifikasi perangkat mulai dari Router, Switch, Hub, Wireless Device, Connection (kabel), End Devices, WAN Emulation, Costum Made Devices dan Multiuser Connection. Seperti gambar berikut :
Untuk memasukkan jenis perangkat ke dalam simulasi ini tinggal drag-and-drop perangkat yang diinginkan ke bidang yang berwarna putih. Untuk dapat familiar tentang cara menggunakannya silahkan anda utak-atik sendiri dengan cara memilih router, double kik router tersebut dan memasang/melepas modul yang telah disediakan seperti Serial module, Ethernet module dan sebagainya. Nanti anda akan ngerti sendiri. Mudah koq!
Pada contoh ini kita akan menjalankan sekenario sebagai berikut.
Perangakat yang digunakan :
- Tiga buah Router tipe 2621XM
- Tiga buah Switch tipe 2950-24
- Enam buah PC sebagai end devices, setiap Switch terhubung dengan dua buah PC
1. Buat desain tampilan menyerupai gambar 4
Pada bagian ini kita akan membuat jaringan LAN, masing-masing switch yang berlokasi di Medan, Jakarta dan Surabaya terhubung ke PC-PC yang ada. Gunakan konfigurasi DHCP untuk tiap-tiap PC yang ada, supaya anda nggak repot meng-assign IP static di masing-masing PC. Untuk kabelnya gunakan tipe Copper Straight-Through. Beri nama masing-masing switch menjadi SW Medan, SW Jakarta dan SW Surabaya guna memudahkan tutorial.
2. Setting modul perangkat Router
Sekarang masuk ke bagian setting modul perangkat router, klik pada router Medan sehingga keluar tampilan seperti gambar 5. Pilih modul WIC-1T lalu drag-and-drop di salah satu slot expansion modul di bawah tombol Original Size, tapi sebelumnya matikan on/off switch supaya anda nggak kena setrum , baru kemudian nyalakan lagi. Lakukan hal yang sama untuk router Surabaya. Khusus untuk Router Jakarta gunakan 2 modul WIC-1T dan dipasang di masing-masing slot expansion modul.
3. Pasang kabel menuju Swicth dan Router tetangga
Pada ethernet port Router Medan (Fa0/0) gunakan kabel tipe Copper Straight-Through untuk koneksi menuju ke Switch (port berapa saja), lakukan hal yang sama untuk Router lainnya. Untuk koneksi ke Router tetangga, port Medan (S0/0) menuju port Jakarta (S0/0) gunakan kabel tipe Serial DCE. Untuk port Jakarta (S0/1) menuju port Surabaya (S0/0) gunakan kabel tipe Serial DCE. Hasilnya akan tampak seperti gambar 6.
Perangkat | Interface | IP Address / Mask |
Router Medan | Fa0/0 | 172.16.0.1 / 255.255.255.0 |
S0/0 | 202.10.10.4 / 255.255.255.0 | |
Router Jakarta | Fa0/0 | 182.16.0.1 / 255.255.255.0 |
S0/0 | 202.10.10.5 / 255.255.255.0 | |
S0/1 | 202.10.11.6 / 255.255.255.0 | |
Router Surabaya | Fa0/0 | 192.16.0.1 / 255.255.255.0 |
S0/0 | 202.10.11.7 / 255.255.255.0 |
Tekan ‘n’ untuk melewatkan configuration dialog, kemudian tekan Enter untuk mulai sampai keluar prompt Router>, ketik ‘enable’ atau cukup ‘ena’ saja untuk mengaktifkan konfigurasi. Selanjutnya ketik script konfigurasi berikut :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Medan
Medan(config)#interface fa0/0
Medan(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0
Medan(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Medan(config-if)#interface s0/0
Medan(config-if)#ip address 202.10.10.4 255.255.255.0
Medan(config-if)#clock rate 64000
Medan(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down
Medan(config-if)#exit
Medan(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 s0/0
Medan(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Medan#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]
Medan#
5. Konfigurasi Router Surabaya
Tidak jauh berbeda dengan Router Medan, hanya bedanya kita tidak mengeset clock rate untuk koneksi serialnya, berikut scriptnya :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Surabaya
Surabaya(config)#interface fa0/0
Surabaya(config-if)#ip address 192.16.0.1 255.255.255.0
Surabaya(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Surabaya(config-if)#interface s0/0
Surabaya(config-if)#ip address 202.10.11.7 255.255.255.0
Surabaya(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down
Surabaya(config-if)#exit
Surabaya(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 s0/0
Surabaya(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Surabaya#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]
Surabaya#
6. Konfigurasi Router Jakarta
Tidak banyak berbeda dengan dua Router sebelumnya, seperti halnya Router Medan kita harus mengeset clock rate guna koneksi serialnya. Berikut scriptnya :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Jakarta
Jakarta(config)#interface fa0/0
Jakarta(config-if)#ip address 182.16.0.1 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Jakarta(config-if)#interface s0/0
Jakarta(config-if)#ip address 202.10.10.5 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to up
Jakarta(config-if)#interface s0/1
Jakarta(config-if)#ip address 202.10.11.6 255.255.255.0
Jakarta(config-if)#clock rate 64000
Jakarta(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1, changed state to up
Jakarta(config-if)#exit
Jakarta(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 202.10.10.4
Jakarta(config)#ip route 192.16.0.0 255.255.255.0 202.10.11.7
Jakarta(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Jakarta#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]
Jakarta#
Selesai sudah setting routing static pada ketiga Router. Seperti pada gambar 8 masing-masing titik interface sudah berwarna hijau, berarti sudah ada paket data yang terkoneksi. Tapi masih ada tugas yang belum selesai yaitu setting DHCP pada tiap-tiap Router. APA?! Anda sudah puyeng dan pegel setelah ngetik script segitu banyak? Ya udah, di-save aja dulu hasil Packet Tracernya, terserah mau dikasih nama file apa. Ambil secangkir kopi, break sebentar lalu lanjutkan ke langkah berikutnya, yakni setting DHCP pada tiap-tiap Router. Lanjut maaang…!
7. Setting DHCP untuk tiap-tiap Router
Yang harus dilakukan sebelum konfigurasi DHCP adalah :
menentukan nama DHCP pool
menentukan ip network pada LAN
menentukan ip DNS server bila ada (dalam praktek ini tidak ada DNS server)
menentukan ip default-router
menentukan ip DHCP excluded-address
Setting DHCP untuk Router Medan :
Medan>enable
Medan#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Medan(config)#ip dhcp pool medan
Medan(dhcp-config)#network 172.16.0.0 255.255.255.0
Medan(dhcp-config)#default-router 172.16.0.1
Medan(dhcp-config)#exit
Medan(config)#ip dhcp excluded-address 172.16.0.1 172.16.0.10
Medan(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Medan#
Untuk Router selanjutnya gunakan panduan dari tabel berikut, cara konfigurasinya sama dengan Router Medan. Ayo sekarang latihan analisa dan input konfigurasi sendiri!
Router | DHCP Pool Name | Network | Default Router | Excluded-Address |
Jakarta | jakarta | 182.16.0.0 | 182.16.0.1 | 182.16.0.1 182.16.0.10 |
Surabaya | surabaya | 192.16.0.0 | 192.16.0.1 | 192.16.0.1 192.16.0.10 |
Selesai sudah konfigurasi Static Routing dan DHCP untuk masing-masing Router. Apabila hasil test koneksi masih ada yang belum berhasil, coba ulangi lagi dan perhatikan baik-baik script konfigurasi sebelumnya. Barangkali ada yang terlewat atau salah ketik, atau penulis yang salah ketik . Insya Allah pada kesempatan berikutnya penulis akan memberikan tutorial mengenai Dynamic Routing.
sumber:http://theordinaryroad.wordpress.com/2009/12/13/konfigurasi-static-routing-dan-dhcp-di-router-cisco/
Minggu, 01 April 2012
Dampak Perdagangan Bebas untuk Sarjana Komputer
Perbedaan Karangan Ilmiah, non Ilmiah dan Semi Ilmiah
karangan ilmiah
“ suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuanya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjuan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya atau keilmiahannya” Eko, Susililo, M.( 1995 : 11)
Tujuan karangan ilmiah, antara lain: memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.
Jenis karangan ilmiah, diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian. Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi keempat-empatnya bertolak dari laporan, kemudian diberi komentar dan saran. Perbedaannya hanya terletak pada kekompleksannya.
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
1.Kejelasan.
Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
2.Kelogisan.
Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3.Kelugasan.
Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4.Keobjektifan
Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5.Keseksamaan
Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
6.Kesistematisan
Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
7.Ketuntasan.
Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Karangan non ilmiah
Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Karangan semi ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Sumber : it-kosongsatu.com/download/Bahasa%20kel%205.doc
http://amatirs.blogspot.com/2010/04/perbedaan-karangan-non-ilmiah-semi.html
http://lailisulumiyah.blogspot.com/2011/02/perbedaan-karangan-ilmiah-non-ilmiah.html
Rabu, 07 Maret 2012
Induktif
Menurut wikipedia, penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran merupakan proses berpikir yang sistematik untuk memperolch kesimpulan berupa pengetahuan. Penalaran sangat erat kaitannya dengan berpikir dan logika. Sadar atau tidak,dalam hidup ini kita selalu berpikir. Kegiatan berpikir yang dilakukan secara sadar, tersusun dalam hubungan yang saling berhubungan, dan bertujuan untuk menghasilkan suatu kesimpulan ini lah yang kita katakan sebagai proses bernalar. Penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan tentang penalaran induktif terlebih dulu.
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi. Atau secara singkat dapat kita katakan sebagai penarikan kesimpulan dari sesuatu yang sifatnya khusus menjadi yang sifatnya umum. Penalaran induktif sendiri dapat kita bedakan lagi menjadi generalisasi, analogi, dan sebab-akibat (kausal).
1. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Menurut Gorys Keraf dalam buku Argumentasi dan Narasi, Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup fenomena tadi. (Gorys Keraf, 1994:43).
Contoh:
- Andi adalah anak kelas 3ka01 dan dia rajin.
- Dina juga anak kelas 3ka01, dan dia rajin.
Jadi disimpulkan bahwa anak kelas 3ka01 adalah anak yang rajin.
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Generalisasi sempurna : dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
2. Generalisasi tidak sempurna : dimana sebagian fenomena sejenis yang menjadi dasar penyimpulan belum diselidiki.
Dari segi bentuk, generalisasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Loncatan Induktif
Generalisasi ini bertolak dari beberapa fakta yang dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh:
Shela suka membaca buku. Krisna juga suka membaca buku. Linda suka menulis puisi. Sinta suka mengarang cerita. Jadi, dapat disimpulkan bahwa anak kelas 3ka01 suka literatur.
2. Tanpa Loncatan Induktif
Bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Contoh:
Pak Adam menyukai seni pahat. Istrinya, Bu Tati, menyukai seni tari . Putri mereka, Tania, menyukai seni lukis. Adik Tania menyukai origami. Jadi, dapat dikatakan bahwa keluarga Pak Adam menyukai seni.
2. Analogi
Analogi adalah penarikan kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Tujuan dari analogi adalah untuk meramalkan kesamaan, menyingkap kekeliruan, dan menyusun klasifikasi.
a. Analogi Induktif
Analogi yang disusun berdasarkan persamaan prinsipal yang ada pada dua fenomena, kemudian menarik kesimpulan bahwa yang ada pada peristiwa pertama juga ada pada peristiwa kedua.
Contoh: 1. Nita adalah anak Pak Rosidi, dia anak yang baik dan jujur.
2. Edo adalah anak Pak Rosidi, dia anak yang baik dan jujur.
3. Ade adalah anak Pak Rosidi.
Konklusi : Ade anak Pak Rosidi adalah anak yang baik dan jujur.
Konklusi yang ada lebih luas dari premis-premis yang ada. Dua anak Pak Rosidi anak yang baik dan jujur, namun tidak menjamin bahwa anak yang ketiga juga anak yang baik dan jujur.
b. Analogi Deklaratif
Analogi yang menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar dengan sesuatu yang dikenal. Atau dapat kita katakan, membandingkan dua hal yang berbeda dengan sebuah perumpamaan yang serupa.
Contoh:
Ilmu pengetahuan dibangun oleh fakta-fakta sebagaimana sebuah rumah dibangun oleh batu-batu. Tapi tidak semua kumpulan fakta adalah ilmu, sebagaimana tidak semua kumpulan batu adalah rumah.
c. Analogi Logis
Kesimpulan dari analogi logis tidak dapat dikonfirmasi atau disangkal oleh bukti-bukti empiris.
Contoh :
a. "Hanya perempuanlah yang mengandung dan melahirkan anak". Kalimat tersebut tidak sama dengan "semua perempuan mengandung dan melahirkan anak".
b. "Hanya orang bijaksana yang menyukai puisi". Kalimat tersebut sama maknanya dengan "semua orang bijaksana menyukai puisi".
3. Kausal
Kausalitas adalah penarikan kesimpulan yang didasarkan atas hubungan ketergantungan antar kalimat yang mengindikasikan adanya hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.
a) Kausalitas Sebab-Akibat
Pola penalaran ini diawali dengan penjelasan sebab-sebab suatu peristiwa terlebih dulu, setelah itu memaparkan akibat-akibat yang ditimbulkan.
Contoh:
Kemarin malam Ade kurang tidur. Pagi ini ia mengikuti pelajaran olah raga. Sorenya ia mengikuti pembinaan basket. Ketika perjalanan pulang dari sekolah, ia kehujanan. Akibatnya, keesokan harinya Ade jatuh sakit.
b) Kausalitas Akibat-Sebab
Contoh :
Pagi ini Mirna tidak mau keluar dari kamarnya. Adiknya, Krisna, tidak mau memakan sarapannya. Ayah juga lesu. Semua terjadi karena Ibu marah-marah kemarin malam.
_________________________________
Sumber:
http://afirmanto.blogspot.com/2010/05/generalisasi.html
http://www.scribd.com/doc/41883214/Pola-Penarikan-Kesimpulan
http://www.scribd.com/doc/9678460/Aspek-Penalaran-Dalam-Karangan
http://nita-afrilia.blogspot.com/2011/02/penalaran-induktif.html
Deduktif..
Penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan premis-premis atau pernyataan dasar dari satu atau beberapa pernyataan. Artinya, apa yang dikemukakan di dalam kesimpulan secara tersirat telah ada di dalam pernyataan tersebut. Jadi sebenarnya, kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkan adalah pernyataan lain dari pernyataan yang telah ada, yang pada intinya adalah sama ( secara logika sama, hanya saja berbeda penulisan ). Hal ini pula yang membedakan penalaran deduktif dengan induktif. Pada induktif, akan dihasilkan kesimpulan baru, sedangkan pada deduktif akan menghasilkan kesimpulan yang sebenarnya sudah ada pada pernyataan tersebut. Menurut bentuknya, penalaran deduktif mungkin merupakan silogisme dan entimem.
(S = Subjek, P = Predikat, dan M = Middle term)Semua makhluk hidup membutuhkan air (premis mayor)……………….M……………..PHewan adalah makhluk hidup (premis minor)….S……………………..MHewan membutuhkan air (konklusi)….S……………..P
Semua yang halal dimakan menyehatkan
Sebagian makanan tidak menyehatkan,
Jadi Sebagian makanan tidak halal dimakan
(Kesimpulan tidak boleh: Semua makanan tidak halal dimakan).
Beberapa politikus tidak jujur.
Banyak cendekiawan adalah politikus,jadi: Banyak cendekiawan tidak jujur.Jadi: Beberapa pedagang adalah kikir. Kesimpulan yang diturunkan
Sebagian besar pelaut dapat menganyam tali secara baik
Hasan adalah pelaut,
Jadi: Kemungkinan besar Hasan dapat menganyam tali secara baik (adalah tidak sah)
Kucing bukan bunga mawar.
….. (Tidak ada kesimpulan) Tidak satu pun drama yang baik mudah dipertunjukk Tidak satu pun drama Shakespeare mudah dipertunju Jadi: Semua drama Shakespeare adalah baik. (Kesimpulan tidak sah)
Binatang ini berdarah dingin
Jadi: Binatang ini adalah ikan.
(Padahal bisa juga binatang melata)
Kambing bukan kerbau.
Jadi: Kambing bukan binatang.
(‘Binatang’ pada konklusi merupakan term negatif sedang-
kan pada premis adalah positif)
Januari adalah bulan.
Jadi: Januari bersinar di langit.
(Bulan pada premis minor adalah nama dari ukuran waktu
yang panjangnya 31 hari, sedangkan pada premis mayor
berarti planet yang mengelilingi bumi).
Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
Jika hujan, saya naik becak.
Sekarang hujan.
Jadi saya naik becak.
Bila hujan, bumi akan basah.
Sekarang bumi telah basah.
Jadi hujan telah turun.
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka
kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa,
Jadi kegelisahan tidak akan timbul.
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah Pihak penguasa tidak gelisah.
Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.
Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
berikut:
Nah, peperangan terjadi.
Jadi harga bahan makanan membubung tinggi.( benar = terlaksana)
Benar karena mempunyai hubungan yang diakui kebenarannya
Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi
Nah, peperangan terjadi.
Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau faktor lain.
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya keputusan disyungtif sedangkan premis minornya kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya.
la lulus atau tidak lulus.
Ternyata ia lulus, jadi
la bukan tidak lulus.
Ternyata tidak di rumah.
Jadi di pasar.
1) Premis minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusi-nya adalah mengakui alternatif yang lain, seperti:
Ternyata tidak berada di luar.
Jadi ia berada di dalam.
Ia berada di luar atau di dalam.
temyata tidak berada di dalam.
Jadi ia berada di luar.
la berada di masjid.
Jadi ia tidak berada di sekolah.
Budi di masjid atau di sekolah.
la berada di sekolah.
Jadi ia tidak berada di masjid.
Sumber: